Makalah
Pembelajaran
Terprogram
Oleh
:
Dani
Yusman
|
14155002
|
Program
Studi Teknologi Pendidikan
Program
Pascasarjana
Universitas Negeri Padang
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Proses belajar
mengajar dapat terlaksana secara baik apabila guru memiliki persiapan dan
perencanaan yang cukup matang, dimana kelengkapan alat-alat pembelajaran
seperti mataeri pelajaran dan metode yang digunakan sesuai dengan tuntunan
kurikulum mata pelajaran. Terkait dengan metode sebagaimana disebutkan di atas,
maka penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan arah kurikulum sangat
menentukan keberhasilan pencapaian belajar siswa.
Metode
pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran
berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan
memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak
setiap metode pembelajaran sesuai di gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
Metode
pembelajaran yang kita gunakan dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan
keperluan dan situasi yang sedang berlangsung, guru dapat menggunakan metode
mengajar secara bervariasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan
sebelumnya. Pemilihan metode pembelajaran harus mempertimbangkan pengembangan
kemampuan siswa, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan waktu yang
tersedia.
Wina Senjaya
(2008), mengemukakan bahwa metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata, dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, salah satunya adalah pengajaran terprogram.
Banyak metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyajikan pelajaran kepada siswa
seperti metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, demonstrasi, metode studi
mandiri, pengajaran terprogram,latuhan sesame teman, simulasi karya wisata,
induksi, deduksi, simulasi praktikum dll.masing-masing metode ini memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Dalam proses
belajar mengajar guru dihadapkan untuk memilih metode-metode dari sekian banyak
metode yang telah ditemui oleh para ahli sebelum ia menyampaikan materi
pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. namun demikian,
pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran yang harus dilakukan guru pada
prinsipnya harus berpihak kepada siswa sehingga siswa mampu memahami materi
pelajaran.
Kenyataan yang
ditemui masih banyak guru-guru dalam menyampaikan materi pelajaran digunakan
dengan cara ceramah,Tanya jawab, dan pemberian tugas. Pada satu sisi keadaan
pembelajaran seperti ini akan kurang memberikan kesempatan dan peluang kepada
siswa untuk menumbuh kembangkan pengetahuannya. terkait dengan hal
tersebut diatas salah satu metode yang
dapat digunakan oleh guru adalah pengajaran terprogram.
Materi terprogram digunakan untuk
menghasilkan peningkatan capaian individu siswa pada semua tingkatan kemampuan
siswa baik yang berkemampuan tinggi, sedang maupun rendah. Selain itu metode
pengajaran terprogram ini memaksa siswa untuk melibatkan dirinya ke dalam
kegiatan belajar mengajar yang lebih memusat sehingga setiap siswa mendapat
peluang untuk menumbuh kembangkan pengetahuannya.
Berdasarkan
alasan tersebut diatas maka kami mengambil judul dalam makalah ini adalah “Analisis
Pembelajaran Terpogram”
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa
pengertian pembelajaran terprogram terprogram?
2. Apa
tujuan pembelajaran terprogram?
3. Apa
kelebihan dan kekurangan pengajaran terprogram?
4. Apa
saja jenis dan metoda penyajian pembelajaran terprogram?
C.
Tujuan
penulisan
2. Untuk
mengetahui tujuan pembelajaran terprogram
3. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan pengajaran terprogram
4. Untuk
mengetahui jenis dan metoda penyajian pembelajaran terprogram
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metode
Pembelajaran Terprogram
1.
Pengertian
Pembelajaran terprogram ialah pengajaran
tertulis (buku belajar) bersekat-sekat kecil yang dapat dipelajari sendiri,
kapan saja dan sesuai/dengan kecepatannya, yang disusun sedemikian rupa
sehingga dengan sederetan langkah-langkah dalam setiap sekatan itu siswa dapat terbimbing
sendiri untuk memahami materi (fakta,keterampilan konsep, dalil, dll) yang
disajikan.
Pembelajaran terprogram (programmed
instruction) atau disebut juga pengajaran berprogram merupakan salah satu jenis
dari pengajaran individual. Oleh karena itu maka pengajaran terprogram ini
harus sejalan dengan ciri-ciri pengajaran individual. Adapun Ciri-ciri Pembelajaran terprogram adalah :
a. Pembelajaran
terprogram melibatkan penyajian materi yang terkontrol dengan langkah-langkah
pengurutan pelajaran yang direncanakan secara cermat.
b. Siswa
secara aktif dapat berpartisipasi dengan merespon pelajaran secara terus-
menerus
c. Siswa
dapat melihat apakah setiap responnya yang diberikannya betul atau salah
d. Setiap
siswa mengalami kemajuan dengan sendiri-sendiri.
e. Material
yang dilibatkan terlebih dahulu dirancang agar dapat digunakan secara mandiri,
walaupun para siswa bekerja dalam situasi kelompok.
Materi yang terprogram dirancang secara
khusus untuk beberapa jenis pembelajaran dalam bentuk teks yang terprogram atau
program-program khusus yang digunakan dalam mesin-mesin mengajar. Materi ini
direncanakan dalam unit-unit yang disebut dengan kerangka-kerangka. Setiap
kerangka menyediakan sejumlah kecil informasi bagi siswa. Informasi yang
disajikan melalui serangkaian kerangka tadi berada dalam sebuah urutan logika
yang memandu siswa dari apa yang telah diketahuinya kepada pengetahuan yang
baru. Pada saat siswa yang sedang mempelajari materi yang terprogram, mereka
diharuskan berpartisipasi melalui pemberian respon secara aktif pada setiap
kerangka.
Pembelajaran terprogram seharusnya
digunakan di dalam kelas sebagai metoda yang afektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan belajar. Dalam menentukan metoda pembelajaran yang mana yang
paling efektif, maka kita harus mempertimbangkan karakteristik siswa, sasaran
dari pelajaran atau unit, materi pelajaran yang dibahas, waktu yang tersedia
dan biaya yang dipertimbangkan dari berbagai jenis metode pembelajaran.
Hal ini bukanlah sebuah keputusan yang
mudah. Ini dapat didemonstrasikan dalam pembelajaran yang terprogram yang dapat
digunakan pada sebahagian besar materi pengajaran. Siswa juga dapat diajarkan
informasi yang bersifat kognitif seperti defenisi begitu pula dengan
keterampilan psikomotor seperti penggunaan berbagai alat-alat tukang.
Bagaimanapun pembelajaran yang terprogram akan sangat efektif jika digunakan
pengajaran materi kognitif.
Materi terprogram biasanya digunakan
pada setting pendidikan formal seperti di dalam kelas dan di laboratorium atau
dapat juga di dalam setting informal seperti di rumah siswa. Pada setting
formal, pembelajaran terprogram dapat digunakan sebagai dasar metode belajar
atau dapat juga digunakan dengan metode pembelajaran yang lain seperti diskusi
dan demonstrasi.
Siswa dalam setting formal biasanya
mempunyai seorang guru yang bersedia untuk membantu siswa dalam meninjau ulang
materi pelajaran yang telah selesai diajarkan atau mempersiapkan materi yang
akan diajarkan. Materi terprogram dapat menjadi“tutor” privat dalam meninjau
ulang tujuan atau memperkenalkan mata pelajaran penting dalam sebuah materi.
Materi terprogram ini juga digunakan dalam memperbaiki tugas-tugas bagi siswa
yang membutuhkan bantuan ekstra atau untuk mengakselerasikan siswa yang
berkualitas tinggi.
Disini
dapat dilihat bahwa materi terprogram akan mungkin menjadi efektif jika :
a. Menyajikan
sebuah unit pelajaran bagi siswa di dalam kelas.
b. Melengkapi
pembelajaran siswa yang punya kesulitan atau untuk siswa akselerasi.
c. Menyajikan
materi yang “ketinggalan” bagi siswa yang terlambat masuk atau yang absen.
d. Menyajikan
sebuah pengertian penawaran “materi pelajaran tambahan” atau tugas untuk di
rumah.
e. Memotivasi
siswa khususnya dalam minat, kemampuan belajar melalui pemahaman ini.
B.
Tujuan
Pembelajaran Terprogram
Tujuan pembelajaran terprogram adalah
untuk membuka kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut kecepatannya
masing-masing. Dalam hal ini peserta didik dianggap tidak dapat mencapai hasil
yang sama dalam waktu yang sama pula dan bersedia mempelajari suatu mata
pelajaran dalam waktu yang sama. Selain itu pembelajaran terprogram juga
berdampak positif bagi guru sebagai desainer program pembelajaran guna
mengembangkan potensi dalam melaksanakan pengajaran di sekolah, guru menjadi
lebih professional baik itu dalam mengolah materi serta menyajikan materi dalam
bentuk pembelajaran terprogram.
Tujuan selanjutnya, pembelajaran
terprogram ialah member pilihan dari sejumlah topic dalam suatu pelajaran bila
dianggap bahawa peserta didik tidak mempunyai pola minat yang sama atau
motivasi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama., disamping tiu, tujuan
pembelajaran terprogram juga member kesempatan kepada peserta didik untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam cara belajar.
C.
Jenis-jenis materi yang terprogram
Ada 4 jenis materi yang terprogram yaitu
: Linier, Cabang, Kombinasi dan Matetis.
1. Program Linier
Pada program linier urutan kerangka
untuk semua siswa. Informasi program diatur untuk setiap siswa yang diproses
sejak item pertama sampai item terakhir. Setiap siswa harus menyelesaikan kolom
jawaban dengan selembar kertas dan siswa selanjutnya mempelajari informasi yang
diberikan dalam kerangka mempersiapkan sebuah respon. Respon ini selanjutnya
dibandingkan dengan jawaban yang benar yang diberikan program. Siswa memproses
kerangka selanjutnya dan mengikuti seluruh prosedur dalam program.
2. Program Cabang
Apabila lebih dari satu urutan atau
rangkaian kerangka yang menjadikan sebuah program percabangan maka ini dikenal
sebagai instrinsik atau adaptif. Setiap siswa mengikuti urutan yang ditentukan
oleh responnya masing-masing. Apabila siswa menyajikan dan merespon materi
dengan benar maka ia dapat : 1. Disajikan informasi tambahan lain yang
mendalam, 2. Diijinkan untuk melompati beberapa informasi, 3. Disajikan
informasi yang terfokus pada topik berikutnya. Respon yang benar dapat menuntun
siswa untuk terfokus pada informasi jawaban yang benar. Pada saat siswa belum
merespon dengan benar biasanya dipersilahkan untuk kembali pada kerangka dasar
dan membuat respon-respon lain.
3. Program Kombinasi
Sebuah program sederhana
mengkombinasikan ciri-ciri urutan program linier atau bercabang. Salah satu
bagian dari program kombinasi dibuat berdasarkan urutan kerangka identik bagi
semua siswa, sedangkan salah satu atau bagian program tambahan dibuat dari
kerangka melalui pengurutan siswa yang ditentukan oleh respon siswa
masing-masing.
4. Program Matetik
Matetik merupakan sebuah jenis program
yang relatif baru. Formatnya adalah ketika kerangka digunakan harus dapat
menyerupai sebuah program percabangan. Latihan-latihan dilibatkan sedapat
mungkin dapat dilompati seluruhnya oleh siswa yang betul-betul pintar tetapi
mungkin juga dilengkapi melalui kebutuhan informasi lebih lanjut. Corak utama
dari jenis ini merupakan derajat dari tugas simulasi yang digunakan.
Para
pendukung program jenis ini meyakini bahwa ketika beberapa simulasi digunakan
maka transfer belajar telah terjadi. Beberapa program matetik biasanya diisi
dengan diagram atau gambar dalam berbagai variasi langkah penyelesaian. Menurut
konsep matetik respon aktif dibutuhkan siswa seperti menyelesaikan sebuah
diagram secara lengkap yang merangsang capaian dari tugas yang dipelajari
siswa.
D.
Metoda dalam Menyajikan
Pembelajaran Terprogram
Informasi tentang pembelajaran yang
terprogram dapat disajikan pada siswa melalui sebuah teks yang terprogram atau
beberapa jenis mesin mengajar. Teks yang terprogram merupakan metode yang
paling umum digunakan.
1.
Teks
Terprogram
Teks ini tidak diberikan dengan
menggunakan alat-alat tambahan dalam menyajikan informasi. Sebuah program
linier mungkin berada pada sebuah format horizontal atau vertikal sedangkan
format campuran digunakan dalam program cabang.
Dalam format horizontal sebuah program
linier kerangka terdiri dari satu halaman sedangkan respon yang benar atas
pertanyaan dalam kerangka itu berada pada halaman yang lain. Siswa mempelajari
kerangka dengan membuat respon yang dibutuhkan dan kembali ke halaman pertama
untuk mendapatkan respon yang benar, dan berkemungkinan juga berlaku pada
kerangka selanjutnya.
Format vertikal digunakan, pada sebuah
program linier, kerangka berada pada urutan akhir halaman. Rancangan ini
mangharuskan siswa menyelesaikan seluruh materi kerangka dibacanya dengan
sebuah tameng, jika jawaban benar dicetak disamping atau setelah kerangka
dibaca. Rancangan ini tidak melibatkan pemutaran halaman secara konstan yang
dibutuhkan adalah format horizontal yang memungkinkan peninjauan kembali
kerangka sebelumnya.
Hal yang lebih khusus dari jenis dari teks
terprogram adalah teks campuran yang digunakan untuk menyajikan program
percabangan yang menggunakan berbagai pilihan pertanyaan. Kerangka dalam teks
campuran, tidak disajikan dalam urutan tetapi dalam bentuk sebaran yang
menyeluruh. Setiap siswa memulai dengan kerangka awal dan membuat responnya.
Respon ini menentukan kerangka selanjutnya yang akan dipelajari. Jika respon
benar yang diberikan oleh siswa maka siswa akan dipandu pada kerangka dengan
informasi tambahan ataupun informasi yang baru. Ketika sebuah respon yang benar
diberikan belum mampu diserap maka siswa akan dipandu untuk memperbaiki
informasi.
Beberapa ahli pendidikan percaya bahwa
dengan menggunakan teks terprogram, tanpa memandang format khusus yang
dilibatkan maka akan memungkinkan untuk mengelabui siswa karena siswa dapat
melihat dari depan jawaban yang benar tanpa membaca informasi yang disajikan
atau respon untuk pertanyaan yang disikapi. Untuk mengantisipasinya siswa
dimotivasi secukupnya untuk menggunakan teks dalam cara yang benar. Argument
lain mengatakan bagaimanapun tidak akan menjadi masalah jika siswa memproses
melalui program, sepanjang mereka mempelajari isi yang penting.
2. Mesin Mengajar
Metode lain dari penyajian pembelajaran
yang terprogram dan yang dapat membantu untuk memberdayakan keberatan atas teks
terprogram adalah dengan menggunakan mesin mengajar. Sebuah mesin mengajar
merupakan sebuah alat atau system yang mekanis, elektrik, atau elektronik
dengan beberapa persyaratan yaitu : 1. Memungkinkan informasi untuk disajikan
dalam urutan yang logis dan teratur, 2. Membutuhkan catatan untuk merespon
siswa, 3. Menyajikan umpan balik dengan segera melalui pengidikasian respon
yang benar. Mesin mengajar sesungguhnya bukan mengajar. Mengajar tergantung
pada materi pembelajaran yang disajikan oleh mesin tersebut.
Ada beberapa jenis mesin mengajar yang
sederhana yaitu menggunakan materi mimeograph sampai dengan komputer
elektronik yang membutuhkan system program yang lengkap. Mesin mengajar
biasanya disediakan untuk program linier dalam membangun respon. Inovasi
terbaru mesin mengajar adalah mesin audio visual dan komputer. Mesin ini sudah
sangat sukses dalam mempersiapkan para pendidik yang akan mengembangkan studi
yang tergantung pada materi yang dipakai siswa.
Mesin mengajar terkompleks dan yang
menggunakan kecepatan tinggi adalah komputer. CAI atau pembelajaran dengan
bantuan komputer sangat berpotensi dalam meningkatkan ketersediaan program
belajar yang tergantung pada siswa. Pada CAI siswa berinteraksi dengan sebuah
system komputer yang berisi materi-materi yang telah terprogram. Ada tiga CAI
atau bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer yaitu : 1. Latihan praktek, 2.
Perkuliahan, 3. Konvensional.
Bentuk
latihan dan praktek dari CAI merupakan bentuk tercanggih dari sebuah program
linier. Siswa mengerjakan kerangka sebuah program, jawaban atas pertanyaan
tentang materi yang barusan dipelajari.
Jika siswa mengalami kesulitan dalam
memberikan respon yang benar, maka komputer dapat menuntun siswa untuk
memperbaiki jaringan. Setelah kesukaran terselesaikan maka siswa kembali pada
program utama. Bentuk kedua adalah perkuliahan. Pada perkuliahan pengambilan
keputusan dengan segera dibuat dengan beberapa pengurutan terprogram yang
tersedia bagi siswa. Sebagai keputusan yang didasarkan pada jawaban siswa
berikutnya dan capaian relative siswa untuk semua mata pelajaran.
Bentuk ketiga adalah konvensional,
bentuk konvensional dibuat untuk siswa dalam memutuskan sendiri bahwa mereka
membutuhkan peninjauan ulang ekstra atau praktek atau harapan untuk melangkahi
beberapa materi. Hal ini memungkinkan siswa menanyakan pertanyaan dari
komputer. Biasanya, komputer mengetahui perspektif putusan dan manyarankan
keputusan dengan cepat, menjawab pertanyaan yang baik, dan menjawab pertanyaan
yang buruk dalam bentuk pertanyaan lain. Karakteristik yang diharapkan dalam
system konvensional yang dibuat dengan menggunakan komputer adalah untuk:
a. Merespon
sebagian dari porsi percakapan sebelumnya dan menjawabnya dengan segera.
b. Menjawab
dengan suatu hal yang relevan.
c. Membuat
keputusan walaupun untuk menunda kesediaan.
d. Untuk
memberikan jawaban berdasarkan kompleksitas komputer.
e. Untuk
terlibat dalam interaksi verbal dengan menggunakan bahasa sehari-hari seperti
bahasa inggris.
f. Untuk
merespon dengan pertanyaan atau pernyataan setiap waktu.
g. Untuk
terlibat dalam interaksi nonverbal yang disertai dengan table-tabel, grafik,
gambar dan suara.
System konvensional harus dipersiapkan
sehingga siswa dapat menyelesaikan secara bebas, meliputi pembuatan nilai-nilai
yang tak relevan. Tujuan guru CAI dalam pemberian tekanan adalah membantu siswa
secara individual. Komputer melaksanakan peranan sebagai distributor atau
informasi, kebebasan guru berinteraksi pada berbagai tingkaan personal dengan
siswa.
E.
Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran
yang Terprogram
Keunggulan
1. Program
dapat berjalan sendiri, sehingga memungkinkan bagi setiap siswa untuk terus
maju melalui urutan kerangka yang sesuai dengan kecepatan siswa masing-masing.
2. Guru
dibebaskan dari rutinitas dan penguasaan latihan tugas-tugas dalam aktifitas
kreatif dan interpersonal guru dengan siswanya.
3. Program
dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai keterampilan.
4. Materi
terprogram adalah sangat efisien sehingga hal yang bertele-tele harus
dihilangkan, dan hanya informasi yang penting dalam mencapai tujuan yang
diutamakan.
5. Informasi
yang disajikan diatur dan diurutkan secara individual.
6. Program
berdasarkan pada teori-teori yang dapat diterima oleh para pendidik dan para
psikolog.
7. Penguasaan
materi, siswa, suatu orientasi dan motivasi dapat mempelajari secara bebas baik
dalam setting pendidikan formal maupun non formal.
8. Guru
tunggal dapat memantau dan membantu siswa secara individual yang sedang
mengerjakan berbagai program dalam beberapa waktu.
9. Belajar
lebih berkualitas bagi semua siswa karena kemajuan secara individu terkontrol
dengan baik.
10. Kesalahan
rata-rata relative rendah karena sebahagian besar materi terprogram adalah
sebuah alat motivasional yang berguna khususnya bagi siswa yang lambat.
Kekurangan
1. Materi
dalam pembelajaran terprogram tidak dapat dipakai oleh guru apabila tidak
dilatih atau fasilitas pendidikan atau fasilitas yang baik.
2. Program
tidak dapat memecahkan masalah pendidikan karena ruangan kelas yang terlalu
padat dalam pembelajaran terprogram.
3. Program
tidak dapat digunakan dengan sukses dalam ruang kelas kalau masih ada gab
antara guru dengan siswa.
4. Pembelajaran
yang efektif tidak dapat diberikan kecuali jika materi dipersiapkan dan diuji
dengan baik.
5. Beberapa
orang siswa akan menjadi bosan setelah bekerja dengan materi terprogram selama
jangka waktu yang relative lama.
6. Masalah
administrative seperti penjadwalan mungkin akan timbul ketika siswa menggunakan
materi terprogram dan menyelesaikan pada waktu yang berbeda dari yang telah
dijadwalkan dalam pelatihan pengurutan seperti sebuah pengaruh kelompok.
7. Pendidik
yang menggunakan materi terprogram dalam setting belajar harus dilatih dalam
menggunakan materi dan dalam manajemen kelas.
8. Pemilihan
materi yang berkualitas yang akan sesuai dengan kurikulum adalah pekerjaan yang
sukar.
9. Biaya-biaya
yang dilibatkan dalam memperoleh materi terprogram, penyiapan guru untuk
menyiapkan materi dan untuk mengevaluasi materi.
10. Jumlah
program berkualitas yang disajikan sangat terbatas dalam beberapa wilayah dan
isi yang meliputi wilayah program terbatas pada pendidikan kejuruan.
F.
Pemilihan Materi Terprogram
Ketika kita memutuskan untuk memilih
pembelajaran terprogram sebagai metode yang paling efektif dalam capaian tujuan
khusus, maka materi yang akan digunakan tersebut harus dipilih terlebih dahulu.
Materi terprogram tidak disediakan untuk seluruh wilayah materi pelajaran
khusus. Untuk memilih materi pembelajaran yang sesuai, maka pertimbangkanlah
factor-faktor berikut dengan seksama :
·
Apakah materi dipersiapkan oleh personal
yang mempunyai reputasi dan autoritatif?
·
Apakah materi disajikan dalam hubungan
kerja yang berkualitas?
·
Apakah capaian tujuan secara khusus
diperjelas?
·
Apakah materi membahas hal yang
didinginkan oleh wilayah isi?
·
Apakah materi terbebas dari bias etnik,
sek dan ras dan isi yang tak diinginkan lainnya.
·
Apakah isi materi adalah informasi yang
akurat dan terbaru?
·
Apakah materi memberikan sejumlah waktu
yang memadai untuk penyelesaian?
·
Apakah materi terlihat efektif dalam
sebuah pengujian bidang yang valid?
·
Apakah materi berharga memiliki biaya
dalam nilai-nilai belajar?
·
Apakah materi yang cocok untuk tingkatan
kemampuan siswa?
·
Apakah isi mencerminkan kebutuhan dan
kemampuan siswa?
·
Apakah materi sesuai dengan penggunaan
fasilitas labratorium dan kelas yang tersedia?
·
Apakah materi memberikan aktivitas
belajar yang sesuai dengan tujuan pelajaran dan unit?
·
Apakah isi materi disertai dengan
contoh-contoh dan ilustrasi?
Sesuatu yang sangat penting adalah
mengevaluasi faktor-faktor diatas karena ketersediaan materi semata bukanlah
menjadi jaminan terciptanya kualitasnya pelajaran yang baik. Materi terprogram
yang baik tidak hanya memungkinkan keterlibatan siswa dalam kemajuan rata-rata
mereka teapi juga memberikan peluang bagi siswa yang lebih mampu untuk membantu
teman.
Setelah pemilihan materi terprogram yang
berkualitas, maka selanjutnya kita harus cerdas melengkapi isi materi. Anda
harus melakukan persiapan untuk merespon komentar siswa yang terfokus pada isi,
untuk memandu siswa dalam penggunaan materi yang baik dan membuat ketersediaan
materi dan peralatan yang ada.
G.
Penggunaan Materi Terprogram
Ketika materi dipilih dan kita telah
kenal dengan isinya maka kita harus bersiap-siap untuk menggunakannya dalam
setting belajar. Langkah pertama adalah mengatur setting fisik pada awalnya
yang dibutuhkan dalam aktivitas belajar. Seluruh materi dan peralatan yang
dibutuhkan dalam aktivitas belajar haruslah dirancang terlebih dahulu.
Peralatan harus di set terlebih dahulu sesuai dengan rekomendasi yang
disarankan oleh pabrik.
Setelah lingkungan dipersiapkan, maka
kita harus menjelaskan penggunaan materi terprogram ini pada siswa kita. Bagian
dari penjelasan ini, adalah perbedaan antara materi belajar konvensional atau
teks book dan materi terprogram yang harus didiskusikan. Caranya adalah setelah
materi terprogram diperoleh dan ditinjau ulang untuk merespon pelajaran melalui
demonstrasi diberikan, khususnya jika mesin mengajar juga dilibatkan. Sebagai
tambahan, penggunaan pendahuluan, peninjauan ulang, ringkasan, uji-diri, dan komponen
serta kelengkapan program lainnya harus juga dijelaskan.
Siswa harus mengetahui bahwa belajar
materi terprogram, sangat berbeda dengan aktivitas belajar kelompok biasa di
dalam kelas. Mereka harus memahami bahwa mereka akan bekerja dengan materi
secara sendiri-sendiri bukan dalam interaksi kelompok. Jika teks terprogram
digunakan, maka siswa harus diberikan informasi tentang jawaban yang benar yang
dihasilkan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Pembelajaran
terprogram ialah pengajaran tertulis (buku belajar) bersekat-sekat kecil yang
dapat dipelajari sendiri, kapan saja dan sesuai/dengan kecepatannya, yang
disusun sedemikian rupa sehingga dengan sederetan langkah-langkah dalam setiap
sekatan itu siswa dapat terbimbing sendiri untuk memahami materi (fakta,
keterampilan, konsep, dalil, dll) yang disajikan. Pembelajaran terprogram
(programmed instruction) merupakan salah satu jenis dari pengajaran individual.
Adapun Ciri-ciri Pembelajaran terprogram
adalah :
1. Pembelajaran
terprogram melibatkan penyajian materi yang terkontrol dengan langkah-langkah
pengurutan pelajaran yang direncanakan secara cermat.
2. Siswa
secara aktif dapat berpartisipasi dengan merespon pelajaran secara terus-
menerus
3. Siswa
dapat melihat apakah setiap responnya yang diberikannya betul atau salah
4. Setiap
siswa mengalami kemajuan dengan sendiri-sendiri.
5. Material
yang dilibatkan terlebih dahulu dirancang agar dapat digunakan secara mandiri,
walaupun para siswa bekerja dalam situasi kelompok.
B. Ada
4 jenis materi yang terprogram yaitu :
1. Program Linier
2. Program Cabang
3. Program Kombinasi
4. Program Matetik
C. Informasi
tentang pembelajaran yang terprogram dapat disajikan pada siswa melalui sebuah :.
1.
Teks
Terprogram
2. Mesin Mengajar
D.
Yang perlu diperhatikan saat menggunakan
metode ini :
1.
Siswa harus benar-benar memiliki seluruh
bahan, alat-alat dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pelajaran.
2.
Siswa harus benar-benar tahu bahwa bahan
itu bukan tes. Respon yang dibuat siswa selama proses belajar dimaksudkan untuk
membantu belajar, bukan untuk dijadikan dasar penilaian.
3.
Tersedia sumber yang dapat membantu
siswa bila ia mengalami kesulitan
4.
Secara berkala, siswa harus dicek
kemampuannya untuk membuatnya benar-benar belajar.
E.
Kapan menggunakan metode ini ?
·
Saat siswa kurang mendapatkan interaksi
sosial.
·
Pada semua tahap belajar, dari permulaan
sampai dengan proses akhir belajar.
·
Merupakan pelajaran formal, belajar
jarak jauh, dan magang.
·
Mengatasi kesulitan perbedaan individual
·
Mempermudah siswa belajar dalam
waktu yang diinginkan
F.
Kelemahan metode pembelajaran terprogram
:
·
Kurang fleksibel karena
bahan pelajaran yang telah dikumpulkan dengan baik membuat setiap siswa melalui
urutan kegiatan belajar yang sama.
·
Biaya pengembangan yang tinggi
·
Siswa kurang mendapatkan interaksi
sosial.
DAFTAR
PUSTAKA
Gulo
,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar
. Jakarta : Grasindo.
Uno,
B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara
Karo
– Karo, Ulihbukit . 1981 .Metodologi
Pengajaran.Salatiga:CV Saudara.
N.K.
Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar
Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta
Sanjaya,
Wina. 2006. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Media Prenada
Yamin,
Martinis.2003.Metode Pembelajaran yang
Berhasil. Jakarta:Sasana Mitra Suksesa.
HAHAHHA.... DARI MA DAPEK NYO KO...
BalasHapus